Minggu, 17 November 2013

"Dukungan Jerinx SID"

Puluhan pemusik di Bali bersatu menolak reklamasi melalui musik. Mereka merekam lagu berjudul Bali Tolak Reklamasi. Lagu itu terinspirasi ketika para pemusik tersebut tergabung dalam aksi menolak reklamasi di Teluk Benoa.


Menurut Jerinx, personel Superman Is Dead (SID), tindakan Gubernur Bali mencabut SK Reklamasi bisa menipu masyarakat. Sebab, masyarakat mengira pencabutan SK Reklamasi tersebut akan menghentikan reklamasi. "Faktanya bukan begitu. Sekalipun SK sudah ditolak, tetapi aktivitas tersebut tetap saja dilakukan. Salah satunya adalah kajian tetap saja dilakukan," ujar penggebuk drum SID itu di Denpasar, Rabu (28/8).


Musisi Bali yang terlibat sekitar 25 orang. Lagu tersebut sudah diunggah ke Youtube. Lagu ini baru saja direkam sekitar seminggu yang lalu dan baru saja diedarkan melalui jejaring sosial. Liriknya Gung Alit, musiknya oleh Nosstres. Lagu tersebut diinspirasi oleh demonstrasi berbagai aktivis yang menolak reklamasi.

Penolakan itu membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika membatalkan SK Reklamasi di Teluk Benoa. Namun sesungguhnya, reklamasi dan kajian tersebut akan tetap berjalan sebagaimana kemauan investor.

Secara umum, isi dari lagi tersebut meminta agar Bali jangan dijual murah kepada investor, jangan merusak alam Bali oleh investor, pemerintah jangan hanya tunduk kepada investor yang berinvestasi di Bali.

Lagu tersebut dinyanyikan secara bersama-sama oleh puluhan musisi dengan menggunakan alat musik seperti gitar akustik, perkusi, suling, dan drum. Rencananya, merka akan menggelar konser besar-besaran untuk menggalang massa.

Direktur Dewan Daerah Walhi Bali Wayan Gendo Suardana mengatakan, perlawanan terhadap ketidakadilan dan ketidakbenaran adalah hak setiap orang. Dalam konteks penolakan terhadap reklamasi, perlawanan tersebut bukan dilakukan dengan kekerasan fisik saja melainkan dengan seni musik.

Ia berharap agar Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendengarkan aspirasi melalui musik tersebut. "Dalam tiga hari saja, jumlah pengunjung di Youtube mencapai 14 ribu orang. Dan semuanya mengomentari ikut mendukung perlawanan tersebut," ujarnya. (Arnoldus Dhae)

Tidak ada komentar: